Implikasi Model Pembelajaran Inkuiri dalam Lingkungan Sekolah

Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah dan kritis pada diri siswa, sehingga siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan berbasis learning cycle 5E diberikan kepada kelas eksperimen.

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV MIN se-kabupaten Lombok Tengah, model pembelajaran inkuiri dengan berbasis learning cycle 5E sangat berpengaruh terhadap kemampuan berfikir kritis siswa. Dalam buku Nur Ma’arifa, berfikir kritis adalah sebuah keterampilan yang penting, sebab membantu dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah. Berfikir kritis adalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah pernyataan. Umumnya evaluasi berakhir dengan keputusan untuk menerima, menyangkal, atau meragukan kebenaran pernyataan yang bersangkutan. Hal ini bisa diamati berdasarkan hasil keseluruhan pre-test dan post-test.

Adapun hasil pre-test yang diperoleh oleh dua kelompok menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen yaitu 3,26 dan nilai rata-rata kelompok control yaitu 3,62. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok berawal pada kondisi yang sama. Sedangkan hasil post-test kedua kelompok pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen yaitu 6,89 dan nilai rata-rata kelompok control yaitu 4,72. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, terlihat jelas bahwa kelompok yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis learning cycle 5E mampu meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa yang cukup berbeda dan dapat meningkatkan hasil belajar IPA daripada kelompok yang pembelajarannya tanpa menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan berbasis learning cycle 5E.
Pada kelompok eksperimen, selama pembelajaran berlangsung, keaktifan tiap siswa lebih maksimal jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Dalam pembelajaran secara lebih maksimal, melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, dan proses pembelajaran juga berlangsung dengan tenang, tidak ada siswa yang ramai sendiri.
Berbeda dengan pembelajaran konvensional yang siswa hanya melihat dan mendengarkan penjelasan guru sehingga tidak terlihat adanya keaktifan siswa.
Sedangkan dalam model pembelajaran inkuiri dengan berbasis learning cycle 5E ini memberikan pengaruh dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa yang didapat dari hasil tes yang telah diberikan. Pengetahuan tersebut dilihat dari perbedaan hasil tes yang diperoleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil tes kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

###

Ditulis oleh:

Syahrul Mubarok, Mahasiswa UNIQHBA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *