Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Learning Cycle 5E

Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki setiap orang untuk menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik untuk mengetahui suatu permasalahan dangan melibatkan evaluasi bukti akhir. Berpikir kritis sangat berperan dalam proses pembelajaran siswa karena dapat meningkatkan prestasi siswa dan menunjang keberhasilan pada proses pembelajaran. Dikutip dalam buku karangan Sapriya bahwa tujuan berpikir kritis ialah untuk menguji suatu pendapat atau ide, termasuk dalam proses ini adalah melakukan pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang diajukan. Berdasarkan fakta di atas, ada beberapa acuan indikator seusia yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan di kelas IV MIN se-kabupaten Lombok Tengah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yang sesuai dengan pembelajaran meliputi :

  1. Memfokuskan pertanyaan.
  2. Menganalisis argument atau siswa dapat mengeluarkan pendapat.
  3. Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan.
  4. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi dengan guru setelah proses pengamatan selesai.
  5. Mempertimbangkan hasil yang didapatkan saat meneliti dan mengecek ulang agar lebih akurat.
  6. Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan.
  7. Mendefinisikan istilah dengan melihat buku panduan atau buku pelajaran.
  8. Mengidentifikasi asumsi.
  9. Memutuskan suatu tindakan.
  10. Berinteraksi dengan orang lain.

Dalam proses pembelajaran yang mengacu pada indikator tersebut terdapat hasil post-test kemampuan berpikir kritis siswa sebanyak 6,89 yang dinyatakan meningkat dari hasil sebelumnya yaitu pre-test sebanyak 3,26. Hasil ini menandakan bahwa pembelajaran menggunakan model inkuiri berbasis learning cycle 5E yang menuntut untuk siswa lebih mandiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, terutama terhadap kelas eksperimen.

Selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, model inkuiri berbasis learning Cycle 5E juga bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan proses pembelajaran. Dan untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan model inkuiri berbasis learning Cycle 5E digunakan angket berpikir kritis dengan hasil sebagai berikut :

Yang memilih sangat setuju (SS) berjumlah 18 orang.

Setuju (S) 12 orang.

Tidak setuju (TS) 5 orang, dan

Sangat tidak setuju (STS) 3 orang.

Dari hasil tersebut sudah jelas bahwa menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis learning Cycle 5E disukai oleh siswa dan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran.

###

Ditulis oleh:

Wardiati, Mahasiswa UNIQHBA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *