Melanjutkan Studi PhD, sepertinya Menarik

“Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati… – Arai” ❄🍀🌸😊

“Pesimistik tidak lebih daripada sikap takbur mendahului nasib.”

#Pak Cik Andrea Hirata; Sang Pemimpi

“Jika kau tidak mengambil resiko, kau tidak akan bisa menciptakan masa depan” #Monkey D. Luffy


Judul di atas hanyalah pemanis. Kenyataannya, tidak akan mudah, harus diakui. Tapi tidak juga mustahil, pasti ada kemungkinan. Semangat. ❄☘🌸

Saya terlahir di keluarga yang tidak terlalu mengerti tentang seberapa sulit perjuangan memperoleh pendidikan yang tinggi. Tapi mereka selalu mendo’akan dan tidak ada acara berlebihan setelah berhasil menempuh pendidikan Strata-2. Dan saya mensyukurinya. Bersyukur karena saya bisa selalu menjadi sederhana saja.

Meskipun begitu, beberapa hari ini, tekad saya untuk melanjutkan lagi pendidikan saya mulai tumbuh lagi. Saya merasa bahwa saya bisa mempertahankan keinginan saya ini. Tidak untuk tahun ini karena saya rasa masih kecil kemungkinannya. Mungkin tahun depan. Jika tidak, tahun depan lagi. Jika tidak, tahun depannya lagi. Saya akan memperjuangkan dan mempersiapkannya dengan baik. Mohon do’a agar konsisten.

Bukan kenapa-kenapa. Saya hanya ingin membuktikan kepada diri saya sendiri bahwa saya bisa melakukannya dan bisa menghargai pemberian-Nya. Bahwa saya bisa meraihnya. Seperti kata Pak Cik Andrea Hirata:

 “Orang-orang itu telah melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu, namun belajar itu sendiri, adalah perayaan dan penghargaan pada diri sendiri. (hlm. 197)” #Andrea Hirata

Pemandangan Kuil di Asakusa Temple, Tokyo. Gambar diambil ketika mengikuti kegiatan SPR Tsukuba. Semoga bisa balik lagi. ^_^

🌸❄🍀

Saya memiliki keyakinan bahwa studi doktoral tidak akan semudah studi magister. Butuh persiapan yang benar-benar matang. Persiapan niat. Persiapan bahasa. Persiapan mental. Persiapan tenaga. Persiapan kekuatan untuk konsisten. Resilience. Enthusiasm. Persiapan ketekunan untuk belajar dan beradaptasi. Dan persiapan-persiapan lainnya. Jadi, tentu harus dari awal dan harus disiapkan bertahun-tahun.

Saya menyadari bahwa diri saya saat ini masih jauh dari kata siap untuk menempuh studi doktoral. Bahasa inggris misalnya, masih jauh. Jika hanya sekadar listening dan reading, mungkin masih lumayan. Tapi speaking dan writing saya masih jauh dari kata siap. Oleh karena itulah, saya akan mempersiapkannya mulai dari sekarang.  

Mohon Izin kepada Pemilik Semesta juga penting. IA yang menguasai segalanya. Mohon izin setiap ada kesempatan. Setelah itu, mohon izin orang tua dan guru. Ini tidak boleh lupa.

Persiapan niat juga tidak kalah penting. Niat kita dari awal selalu menentukan bagaimana kita akan menjalani sesuatu. Niat hendaknya tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri saja, tapi sebisa mungkin dapat membawa banyak manfaat bagi sekitar ketika sudah selesai menempuhnya. Yang lebih penting dari itu, niat karena Allah SWT. Ini yang paling penting karena belajar itu sesungguhnya untuk semakin mengenal-Nya. Tidak ada yang lain. Jika kita belajar dan memiliki pengetahuan yang sangat luas, tapi itu semakin menjauhkan diri kita dari mengingat-Nya atau kita lupa sama sekali, maka itu tidak ada artinya. Melanjutkan studi itu juga bagian dari ibadah. Kita sedang mengemban tugas mulia dari Allah SWT untuk mensyukuri nikmat akal yang diberikan-Nya dan untuk membaca tanda-tanda yang dihamparkan-Nya di semesta ini. Semakin kita banyak mempelajari sesuatu, hendaknya membuat kita semakin yakin dengan kekuasan Allah SWT.


Dalam pandangan saya pribadi, melanjutkan studi doktoral jika kita merasa mampu juga merupakan bentuk syukur kita kepada Allah SWT. Bagaimana tidak, semua manusia diberikan potensi yang sama untuk mendapatkan sesuatu, tapi tidak semua ditakdirkan untuk bisa memperoleh sesuatu tersebut. Jika kau merasa mampu melakukannya, lakukan dan perjuangkan. Itu adalah bentuk syukurmu terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

🍁🌸🍀❄

Tulisan ini tidak begitu rapi, kan. Tidak apa-apa lah ya. Ini adalah catatan awal. Tulisan di blog ini semoga menjadi saksi tertulis jika suatu saat, Amrul Jihadi, Ph.D. resmi. Amiin YRA.

Salam hangat,

4 Replies to “Melanjutkan Studi PhD, sepertinya Menarik”

    1. Wahh.. Amiiin Ya Robbal’aalamiin.. Semoga setiap do’a-do’a side juga.. Terima Kasih atas do’anya, kawan.. 🙂
      Do’a terbaik lah untuk side
      Tumben ada yang komentar.. Hhhee

  1. Saya selalu senang dengan tulisan-tulisannya Mas Amrul, selalu berisi nasehat dan ilmu.
    Untuk judul Melanjutkan study PhD, sepertinya menarik.
    Ini sangat mengesankan.
    Semoga Mas Amrul disegerakan untuk on going PhD oleh Azza Wa Jalla.
    Aaamiin yaa Rabbal Alamin🙏🙏🙏

    1. 😁 Senang sekali ada yang baca tulisan saya.. Terima Kasih Bang Prihatin..
      Tulisan-tulisan saya bnyak yg ngawur, semoga tetap dibaca.. 😊
      Amiin, Terima Kasih banyak do’anya..
      Do’a terbaik untuk side dan keluarga juga..
      Semoga sehat dan sukses selalu.. 👍😁

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *