Sebelum Lebaran

Dalam perjalanannya, perayaan hari raya idulfitri selalu khas di setiap tahunnya. Kekhasannya ini terlihat dari bentuk perayaan yang dilakukan selama lebaran. Ada perbedaan mendasar tentang laku setiap masing-masing orang di saat lebaran. Oh iya, mengapa hari raya idulfitri disebut lebaran? Sampai saat ini, masih menjadi pertanyaan. Setidaknya, bagi orang yang malas mencarinya. Tentunya, perkembangan teknologi selalu menjadi salah satu faktor besar perubahan yang terjadi.

Kembali kita mengingat di beberapa tahun yang lalu.

Setiap sehari sebelum lebaran, handphone setiap orang sibuk mengirim dan menerima pesan singkat atau SMS (Short Massage Services). Jumlah kata dibatasi sehingga tidak bisa berpanjang lebar. Jika tidak, tentu yang sampai adalah setengah dari SMS yang dikirim. Gambar? Tentu belum ada layanan pengirimannya untuk handphone jaman dulu. Dengan smartphone, bisa. Namun hanya orang-orang tertentu yang memilikinya. Kebanyakan orang belum punya. Pilihan lainnya jika saat itu tidak punya pulsa ialah mendatangi langsung teman-teman kita. Atau, mengirimkan kartu-kartu ucapan yang banyak gambarnya sudah default gambar standar.

Kini, beberapa tahun dari waktu itu, zaman terus berkembang. Pemilik smartphone semakin banyak. Semua menjadi semakin mudah. Semua bisa kita dikendalikan melalui layar sentuhnya. Atau mungkin kita yang dikendalikannya?. Semoga tidak, terlalu. Pesan gambar, video atau pun suara sudah bisa terkirim. Tinggal menyiapkan kuota internet dan apa yang ingin dikirimkan.

Pertanyaannya, apakah sehari sebelum lebaran di tahun-tahun lalu kalah seru dengan dibanding saat ini? Apakah perubahan ini bisa membuat lebaran di tahun ini menjadi seru? Mana yang lebih indah, ketika menerima dan mengirim SMS atau menerima dan mengirim ucapan melalui pesan suara, video atau gambar?

Tentu jawaban pertanyaan di atas tidak akan memiliki satu jawaban. Setiap orang punya pengalaman masing-masing. Setiap zaman punya kekhasan masing-masing. Yang terpenting, di setiap lebaran, kita semua hendaknya bisa saling memaafkan seperti harapan setiap orang. Walaupun, lebarannya masih di keesokan harinya. ^^

Jadi, mengapa idulfitri memiliki nama lain lebaran? Silahkan, dicari sendiri saja, ya, jawabannya. Minal ‘aidin walfaizin.

Batu kuta, 30 Ramadhan 1442H

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *