Dunia anak sungguh berbeda dengan dunia remaja dan dewasa. Cara berpikir seorang anak berbeda dengan seorang remaja dan dewasa. Setiap orang yang saat ini remaja dan dewasa pasti melewatinya.
Anak-anak, misalnya, seringkali bertengkar dengan sesamanya. Karena hal-hal sepele. Tapi setelah bertengkar keras ala mereka, esoknya, mereka bisa kembali sangat dekat dengan lawannya. 🪁
Anak-anak, misalnya, seringkali sangat ingin sesuatu. Ia menangis saking ingin memilikinya. Tapi, alihkan saja perhatiannya, ia akan melupakan apa yang diinginkannya di awal itu. Ia tidak menangis lagi.🍂
Anak-anak, seperti tidak punya beban pikiran. Ia hidup, bertumbuh, dan melakukan apa yang diinginkannya. 🌾
Anak-anak, berani mencoba hal baru yang tidak pernah dilakukannya. Masalah resiko, itu urusan belakang.
Tidak ada waktu yang tersia-sia selain untuk bermain, melakukan apa yang diinginkannya dan mencoba hal baru yang belum pernah dilakukannya.
Orang dewasa, hanya bisa menebak-nebak apa yang sebenarnya diinginkannya. 🌿
Pemilik studi Ghibli, Hayao Miyazaki, salah satu studio animasi terbaik di Jepang, tidak pernah merencanakan dengan pasti bagaimana jalan cerita film yang dibuatnya. Ia menulisnya begitu saja. Namun karya-karyanya selalu menjadi yang terbaik. Ketika ditanya, mengapa ia tidak pernah membuat dulu alur cerita animasi yang dibuatnya? Ia menjawab:
“Kids understand, they don’t operate in logic” https://t.co/cL3nK43CFi
“Anak-anak mengerti. Mereka tidak berpikir dengan logika (umum)”
“All my films are all my children.”
Mereka bebas, merdeka, dan mudah bahagia.
Kurang lebih, itu intinya.
Salam, 😃🌸