#Selamat Hari Raya Idulfitri 1442H

Hidup itu berkali-kali, bukan hanya satu kali. Jadi, manfaatkan untuk berbuat lebih banyak” Kata seorang Melanie Subono.

๐Ÿ€๐ŸŒธโ˜˜

Menjadi fitri adalah salah satu tujuan sekaligus harapan setiap orang, terutama di hari raya ini. Setiap tahun, yang lalu maupun yang akan datang nanti. Apakah kita bisa menjadi fitri? Ini urusan lain. Yang jelas, kita hendaknya selalu berusaha. Kapan kita akan berhasil? Ini bukan masalah. Yang terpenting kita harus terus berusaha dengan baik. Saling ikhlas memaafkan dan saling ikhlas meminta maaf.

Kesalahan kita terhadap Yang Maha Pengampun, jika dilihat dari sisi lainnya, akan lebih mudah bagi kita dibandingkan kesalahan terhadap makhluk lainnya. IA Maha Pengampun, lebih enak berurusan dengan-Nya yang Maha Baik. Sedangkan terhadap makhluk-Nya, kita belum tentu dimaafkan. Jadi, jaga diri kita masing-masing dengan baik ketika berperilaku dan bergaul dengan sesama.

๐Ÿ€๐ŸŒธโ˜˜

Akhirnya, walaupun kita setiap tahun meminta dimaafkan, janganlah pernah bosan mendengarkannya dan janganlah letih meminta maaf.

Apalagi, jangan letih menebar kebaikan di hari baik ini.

Mohon maaf lahir dan batin. Selamat berbahagia di hari bahagia ini.

Salam,

Runtuh Lebaran

Meruntuhkan sesuatu, secara umum untuk tidak mengatakan semua, lebih mudah dibandingkan membangun sesuatu.

Sebuah rumah yang dibangun bertahun-tahun, bisa diruntuhkan dalam waktu beberapa jam saja. Jika menggunakan alat berat, mungkin hanya beberapa menit saja. Sebuah gedung bertingkat juga memiliki keadaan yang sama. Lebih mudah menghancurkannya. Jadi mari tidak membanggakan apa yang kita miliki. Kita jaga dengan baik. Semuanya dariNya, IA bisa mengambilnya kapan pun.

Keadaan manusia juga sama. Citra diri dan n ama baik setiap orang juga sama. Nama baik setiap orang yang dikenal baik selama bertahun-tahun, bisa rusak hanya karena melakukan sebuah kesalahan sekali saja.

Secara logika, kan kita sebenarnya tidak adil sekali. Kita hanya melihat kesalahan yang dilakukannya saja, tanpa memikirkan kebaikan yang dilakukannya selama bertahun tahun. Kita memang lebih sering tidak adil, sebagai manusia.
Coba pikirkan baik-baik. Seberapa besar sih kesalahannya sehingga kita langsung melabel ia tidak baik?.

Tapi yaa, namanya juga manusia. Kita lebih senang melihat kesalahan orang lain yang hanya sedikit dibandingkan kebaikannya yang lebih banyak. Mari belajar tidak mewajarkan nya.
Sudah lah, kita belajar melihat kebaikan orang lain.


Dugaan saya:
Jangan-jangan, kita lebih senang melihat keburukan orang lain agar kita punya pembenaran bahwa kita lebih baik?

Jangan-jangan, kita lebih melihat keburukan orang lain dan malah mencari-carinya karena kita tidak dapat kebaikan darinya?

Jangan-jangan, kita senang melihat keburukan orang lain karena kita sadar bahwa kita lebih buruk darinya?


Kita punya keburukan kita sendiri. Orang lain punya keburukannya sendiri. Fokus perbaiki keburukan kita dengan yang lebih baik. Sedapat mungkin kita berusaha menutupi aib saudara-saudari kita, sambil saling menasehati jika kita punya hak.

Runtuh dan terbangun itu akan saling bergiliran dalam hidup. Jadi biasa saja lah. Yang penting tetap perbaiki diri.

Tradisi masyarakat Jepang, jika ada cangkir yang retak, maka mereka akan menambalnya dengan emas, menambalnya dengan yang terbaik.
Keburukan kita juga seharusnya sama. Kita ganti dengan yang lebih baik.
Semoga kita bisa. Mari saling memaafkan sebelum lebaran.

###Repost

Riak Langkah

Sebagai manusia, kita tidak akan bisa selalu ideal. Jadi, dalam hidup, kita jangan berpikir harus ideal. Berusaha saja dengan baik, itu sudah lebih dari cukup.

Engkau sudah dibantu banyak orang untuk sampai di tahap ini. Maka, bantulah lebih banyak orang jika kau bisa. #prinsip