Seorang anak sudah dilahirkan demikian adanya. Terserah Sang Pencipta. Yang jelas, ia pasti ditempatkan ditempat terbaik. Pernah tahu, di mana kupu-kupu meletakkan telurnya?. Kupu-kupu itu meletakkan telurnya di bagian daun tertentu, biasanya di bagian bawah daun. Tapi banyak yang ditempat lainnya. Intinya, ia akan memilih tempat terbaik untuk keturunannya nanti. Ketika akan menetas, dipastikan harus sudah ada makanan yang tersedia di dekatnya. Lingkungannya harus aman adar tentu saja tidak dimangsa musuhnya.

Seperti itulah makhlukNya, apalagi Sang Kholiq. Terlahir di manapun, orang lain tidak punya keuntungan seperti kau yang di lahirkan dari keluarga tersebut.
Jadi mari selalu bersyukur.
Dikutip dari akun twitter @meyysi, bahwa Habib Luthfi pernah berpesan:
Pesan ulama-ulama sepuh dulu, kalau ingin punya anak yang Hebat dan Berkah, orang tua terutama ibunya harus mau tirakat. berikut anjuran nirakati anak:
- Kasi harta yang Halal. Anak jangan sampai diberi harta yang masih ‘remang-remang’ kehalalannya, apalagi yang haram, sangat dilarang.
- Puasai hari kelahiran anak. Orang tua hendaknya berpuasa pada ahri kelahiran anaknya walaupun hanya sebulan sekali.
- Menjaga lisan. Artinya, orang tua selain menjaga lisan kepada anaknya, jangan sampai menggiabah, mencaci atau menghina orang lain terlebih lagi guru anaknya walaupun guru itu di hadapan manusia terlihat orang biasa.
- Setiap ibu mencuci beras yang akan dimakan anaknya, hendaknya beras itu dibacakan Bismillah 21 kali dan Shalawat 11 kali.
- Puasai hari kelahiran anak. Orang tua hendaknya berpuasa pada ahri kelahiran anaknya walaupun hanya sebulan sekali.
Kita hanya bisa berusaha, sisanya, serahkan kepada departemen Ketuhanan.
Salam,